Menonton televisi sejak lama dijadikan sebagai aktivitas untuk mendapatkan informasi dan hiburan bagi orang dewasa maupun anak-anak. Apalagi dengan perkembangan televisi masa kini yang semakin meningkat dengan adanya TV kabel. Pilihan tayangan televisi semakin banyak karena terkoneksi dengan beragam siaran televisi dalam negeri maupun luar negeri. Jika orang dewasa saja menyenangi televisi, maka bisa dimaklumi mengapa anak-anak juga menyukainya. Anak-anak suka menonton televisi sebagai media yang menghibur, ada banyak tayangan khusus untuk anak seperti kartun yang seringkali dinanti. Menurut Leifer dkk (dalam Elizabeth Hurlock, 1980) “Televisi bukan hanya merupakan hiburan bagi anak-anak, tetapi juga merupakan sarana sosialisasi yang penting”. Selaras dengan tumbuh kembang anak yang membutuhkan stimulasi positif, idealnya tayangan televisi yang berkualitas bisa menjadi salah satu cara untuk mendidik anak karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.
Bagaimana cara memilih tayangan televisi yang berkualitas? Tentunya hal ini bukan perkara yang mudah untuk dilakukan bahkan oleh orang dewasa. Tidak terbayang apabila anak-anak yang belum memiliki kemampuan memilah tayangan di televisi harus melakukan penyaringan terhadap ratusan program yang ada. Oleh sebab itu sudah menjadi kewajiban bagi para orangtua untuk meluangkan waktu menyeleksi tayangan di televisi agar sesuai dengan usia maupun tahap perkembangan anak serta tidak mengandung unsur-unsur kekerasan, pornografi dan vulgarisme, mengingat ketiga unsur tersebut bisa ditonton secara bebas. Pencegahan sejak dini patut dilakukan karena secara psikologis anak-anak belum mampu membedakan mana hal-hal yang baik dan mana hal-hal yang buruk dari tayangan televisi.
Anak-anak batita dan prasekolah seringkali berimajinasi sehingga mudah terpicu rasa takut, hindari menonton tayangan yang dianggap menyeramkan supaya mereka tidak mengalami mimpi buruk. Ingat bahwa anak-anak mudah meniru apa yang mereka dengar dan lihat, sehingga orangtua perlu melakukan penyaringan bahkan pada film kartun sekalipun dengan mempertimbangkan apakah bahasa yang digunakan pantas didengar anak, cara bicaranya cukup sopan atau justru kasar, adegannya berbahaya atau tidak. Orangtua tidak perlu melarang anak menonton televisi, namun aturan tetap dibutuhkan. Batasi menyaksikan televisi di hari-hari anak bersekolah, selain menyita waktu juga dapat membuat anak kurang fokus terhadap tugas atau pekerjaan rumah. Monitor tontonan anak untuk memastikan sesuai dengan nilai-nilai keluarga serta beri penjelasan saat anak tidak paham. Anak-anak praremaja tetap membutuhkan pengawasan terutama ketika menyaksikan tayangan televisi di malam hari meskipun sudah mulai bisa diminta untuk menyeleksi tontonannya. Perhatikan materi iklan dan film di televisi yang kadang mengumbar kekerasan, seks, bahasa maupun perilaku kasar dan konsumtif.
Peran orangtua dalam memilih tayangan yang berkualitas sangat signifikan. Sebagai orangtua yang baik, tentunya Anda tidak menginginkan anak menonton tayangan televisi yang tidak sesuai dengan umur ataupun berdampak negatif pada anak Anda bukan? Mendampingi saat anak menonton tayangan televisi merupakan cara manjur untuk mengetahui tayangan apa yang disukai anak sekaligus bisa menjadi ajang untuk makin mendekatkan hubungan antara orangtua dengan anak, misalnya dengan
mengetahui tayangan favorit anak maka komunikasi juga menjadi lebih akrab. Selain itu dengan menyaksikan televisi bersama anak maka orangtua juga dapat secara langsung memberi masukan mana tayangan televisi yang baik ditonton dan mana yang tidak baik beserta alasannya sehingga anak paham.
Keluarga memberi pengaruh terpenting dalam kehidupan anak; namun di lain pihak media dalam berbagai bentuknya termasuk televisi, komputer, ponsel, tablet dan sebagainya juga sangat dekat dengan anak. Oleh karena media dapat mempengaruhi bagaimana anak berpikir, merasa dan berperilaku, the American Academy of Pediatrics (Media and Your Family : Television and Other Screens, 2013) mendorong orangtua untuk menolong anak-anak mereka membentuk kebiasaan menggunakan media secara sehat sejak awal. Gunakan TV Parental Guidelines rating system untuk membantu memilih tayangan televisi yang sesuai dengan kebutuhan anak meskipun tetap disesuaikan dengan nilai budaya yang dianut karena bisa saja terjadi perbedaan. Ingatlah bahwa rating tidak berlaku dalam program berita, sehingga tayangan berita belum tentu cocok untuk si kecil. Percayalah pada naluri Anda sebagai orangtua ketika memilah tayangan.
Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh ketika anak menonton tayangan televisi yang berkualitas, yaitu televisi memberikan alasan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, dimana orangtua tetap dapat menerapkan batasan dalam menyaksikan tayangan televisi sekaligus menjadwalkan waktu menonton bersama untuk menciptakan ikatan emosional antara anak dengan orangtua, misalnya menemani si kecil menonton Club Mickey Mouse di Disney channel sambil berinteraksi melakukan aktivitas seru. Tayangan televisi berkualitas menyediakan paparan edukasi yang mampu menempatkan anak bersentuhan dengan budaya secara mendalam. Televisi menawarkan inspirasi dengan beragam program yang ditawarkan, hal ini dapat menstimulasi minat anak terhadap sesuatu misalnya Miao Mi Channel di layanan TV Kabel MNC Play. Saluran ini membuka wawasan anak tentang bahasa Mandarin melalui berbagai program. Selain bahasa Mandarin, tayangan program televisi berbahasa Inggris memberikan kesempatan bagi anak-anak yang bahasa aslinya bukan bahasa Inggris terpapar percakapan dalam bahasa Inggris secara rutin yang pada akhirnya membuat mereka belajar dan terbiasa berbahasa Inggris (Ian Kenney, 2017).
Saat ini, tayangan khusus anak dengan mengambil pendekatan edutainment sudah banyak tersedia. Selain akan membuat anak-anak terhibur, tayangan ini akan memberikan sisi edukasi yang bermanfaat bagi perkembangan anak.
Konsistensi orangtua dalam menyeleksi tayangan televisi tetap dibutuhkan sampai pada saatnya nanti anak-anak yang beranjak remaja sudah cukup mampu memilah tayangan yang tepat bagi dirinya sendiri. Di masa kini, orangtua bisa melihat kekuatan dari teknologi, dimana teknologi baru sebetulnya dapat membantu anak tumbuh, terhubung.Tayangan televisi bisa menjadi sarana untuk lebih dekat dengan anak, dengan tidak melepaskan tanggungjawab orangtua, sepanjang penggunaannya sesuai dengan kapasitasnya dan bukan menjadikan televisi sebagai babysitter.
Jadikan televisi sebagai media yang melekatkan hubungan. Salah satu manfaat yang paling besar dan sangat penting adalah ketika orangtua memiliki kesempatan untuk berbicara dengan anak mengenai apa yang mereka tonton, jadi bukan hanya sekedar menonton bersama atau hanya berbicara tentang tontonan tersebut dikatakan mencukupi tetapi sinergi dari keduanya adalah kata kunci. (Ajeng Raviando, Psikolog)