Minggu, 24 September 2017 Festival Pesona Tanjung Lesung Resmi Ditutup
Event yang paling ditunggu di Festival Pesona Tanjung Lesung 2017, yaitu Rhino X Triathlon, lomba cross triathlon yang diadakan di kawasan Beach Club Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Rhino X Triathlon melombakan tiga cabang: renang, sepeda gunung, dan lari. Lomba kali ini berbeda dari lomba triathlon lain karena menempuh medan yang cukup sulit, terutama di nomor sepeda gunung. Peserta harus memacu sepedanya di medan yang tidak rata dengan pasir dan kerikil karang sehingga cukup licin. Selain itu ada banyak tanjakan dan turunan terjal yang menuntut kehati-hatian dan strategi para triatlet.
Lomba yang diikuti oleh beberapa triatlet berkebangsaan asing ini dimulai menjelang pukul 7 pagi dan dibuka oleh Kadis Pariwisata Eneng Nurcahyati dan Managing Director PT BWJ, Rully Lasahido. Kompetisi yang diikuti oleh lebih dari 70 atlit ini berlangsung lancar dan seru di mana terjadi persaingan cukup ketat di antara triatlet.
Di kelas Bull, posisi pertama diraih oleh Fauzi Fannyla dari Bukit Tinggi, Sumatra Barat. Atlet pelajar ini masih berusia 16 tahun dan bersekolah di SMA Pembangunan Bukit Tinggi kelas XI. Prestasi yang diraihnya ini semakin luar biasa terutama karena Fauzi mengatakan persiapannya untuk lomba MTB hanya selama satu bulan. Sebelumnya di bulan Juli, Fauzi Fannyla sukses menempati posisi ke-2 kelas Short Distance Pro. Fauzi menyelesaikan lomba renang di posisi ke-2, tetapi berhasil mengambil alih posisi pertama di kilometer ke-3 lomba sepeda. Di akhir lomba, Fauzi memiliki catatan waktu satu jam, tiga menit dan tujuh etik. “Tantangan yang terasa di lomba lari, karena medan yang seperti ini, dan pinggang terasa sedikit sakit setelah bersepeda MTB,” ujarnya mengenai tantangan lomba kali ini. Di kelas Bull ini, menemani Fauzi Fannyla di posisi ke-2 dan ke-3 adalah Hari Rohman (satu jam, lima menit dan 34 detik), dan Febram Yulkhairil (satu jam, lima menit, dan 43 detik).
Wouter van der Kolk yang berkebangsaan Belanda mengaku ini adalah triathlon pertama. Wouter adalah finisher pertama yang berkebangsaan asing dan menempati posisi ke-5. “Saya suka lari,” katanya saat ditanya alasannya mengikuti ajang ini. Beliau diikuti oleh beberapa peserta berkebangsaan asing lain, yaitu Remi Feder dari Prancis, Bjorn Dudok van Heel dari Belanda dan Chris Sendjaja dari Iran.
Di kelas Rhino kategori Men Open, finisher pertama adalah Muhammad Taufik dengan catatan waktu satu jam, 50 menit dan 24 detik. Di tempat ke-2 ada Ady Akhmad Jukardi dengan waktu satu jam 51 menit dan 47 detik, sedangkan posisi ke-3 ditempati oleh Maarten Vrouenraets yang berkewarganegaraan Belanda. Catatan waktunya adalah satu jam, 57 menit dan 43 detik.
Perjuangan M. Taufik mendapat posisi pertama sangat tidak mudah. Taufik terjatuh dari sepedanya di kilometer 2. “Handling-nya saya belum terbiasa karena saya biasa ‘main’ road triathlon. Tadi, exterra [triathlon] baru pertama kali ini,” jelasnya. “Dari kilometer 7 sampai 8 ada trouble tapi tidak sampai jatuh. Di kilometer 8, di situ saya terjatuh parah, sampai tiga kali gelinding,” cerita Taufik. Taufik melewati garis finish dengan luka-luka di beberapa bagian tubuh, tapi dia tetap bersemangat dan tersenyum.
Di kelas Team Relay, peraih posisi pertama ditempati Oktavianus Quaasalmy (Renang-sepeda), dan Jumardi (Lari) dengan catatan waktu satu jam, 57 menit dan 19 detik. Ditanya mengenai partisipasi mereka di lomba ini, Oktavianus berkata: “Dari peluang menang, dari hitung-hitungan, kami di nomor 4 kalau saya ikut individu.” Ini juga merupakan pengalaman mengikuti triathlon bagi mereka berdua. “Ini tentu lebih seru. Di renang; lebih berat bagi saya karena di situ kelemahan saya. Di bersepeda, ada banyak belokan patah, jadi harus pandai-pandai main rem,” jelas Oktavianus. Jumardi kemaren sore juga berpartisipasi dalam ajang Sunset Trail Run dan menempati posisi ke-2. Artinya, di akhir pecan ini, beliau mencetak prestasi ganda.
Di kelas Bull Men Master (40+), Reza Soemadipradja memenangkan lomba dengan waktu satu jam , 22 menit dan 40 detik. Di tempat ke-2 dan ke-3 ada Lie Senjaya Honggo Linando (satu jam, 22 menit dan 54 detik) dan Jarnel Sutopo (satu jam, 23 menit dan 11 detik).
Untuk kelas Men Master (40+), posisi pertama ditempati oleh David Ouvrard dengan waktu dua jam, lima menit dan 17 detik. Sedangkan posisi ke-2 dan ket-3 ditempati oleh Timo Franciscus (dua jam, 22 menit, dan 18 detik) dan Christian Chevalier yang berkebangsaan Prancis dengan waktu dua jam, 24 menit dan delapan detik.
Di Bull Women Open, Natalia Djuantoro meraih posisi pertama dengan waktu dua jam, 20 menit dan satu detik. Di podium, Natalia ditemani oleh Ingrid Gloria yang tiba 12 menit setelahnya.
Rhino X-Triathlon menutup rangkaian acara Festival Pesona Tanjung Lesung 2017 berlangsung dari 22 hingga 24 September. Penyelenggaraan pertama kalinya ini cukup memberikan kesan mendalam bagi para peserta, sebagaimana yang diungkapkan oleh Muhammad Taufik sang juara pertama Rhino X-Triathlon kelas Men Open: “Makanya disebut Rhino X-Triathlon karena ekstrim dan memberikan tantangan. … Rutenya oke, panitianya oke, tempat wisatanya oke, dan semuanya oke.”